berdoa di kuburan menurut alkitab
2 Bagaimana seharusnya kita berdoa? Alkitab mengatakan, "Curahkan isi hati kalian kepada [Allah]." (Mazmur 62:8) Jadi, doa kita harus benar-benar tulus dari hati. Kita bisa berdoa dengan bersuara atau di dalam hati. Kita juga bisa berdoa di mana saja dan kapan saja. Dan, Yehuwa tidak mengharuskan kita untuk berdoa dalam posisi tertentu.
REPUBLIKACO.ID, —Pusat penelitian Islam Al-Azhar Mesir menjelaskan tentang hukum berdoa di samping kuburan orang yang meninggal. Bahwa sunah bagi seseorang untuk meluangkan waktu sejenak dan berdoa bagi orang meninggal ketika telah dikuburkan. Dalam fatwanya, Pusat Penelitian Islam mengutip sebuah hadits Nabi Muhammad ﷺ dari Utsman Bin Affan RA, dia berkata:
Yakobus1:6-8 memberitahu kita bahwa ketika kita berdoa, kita tidak boleh ragu. Allah adalah benar dan setia kepada janji-Nya. Kita harus percaya dan tidak ragu bahwa Dia akan mendengarkan doa-doa kita saat kita berdoa sesuai dengan kehendak-Nya. Kita harus selaras dengan kehendak Allah dan umat Allah.
Yesusmengajarkan murid-murid-Nya untuk berdoa. Ia memulainya dengan mengajari mereka berdoa. Berikut yang dikatakan Alkitab tentang doa: Kristus selalu melakukan doa perorangan. Matius 14:23; 26:36,39, Markus 1:35, Lukas 9:28-29; Diperintahkan. Matius 6:6; Harus dilakukan: Pada waktu petang, pagi dan tengah hari. Mazmur 55:18; Siang dan malam. Mazmur 88:2
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamar mu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Inta Official Writer Meninggal adalah proses alami yang akan dialami oleh setiap manusia. Prosesnya pun dibagi menjadi 2 jenis; dikuburkan atau dikremasi. Di video bersama dengan JC Channel, kita akan membahas mengenai kremasi. Dalam Alkitab, kita selalu menemukan bahwa orang yang meninggal itu dikuburkan. Lantas, apakah kremasi itu bertentangan dengan Alkitab? Lalu, bagaimana sisi kedokteran atau medis menilai lebih baik kremasi atau kubur, ya? Bersama dengan ahli, dr. Stephanie, yuk kita bahas mengenai kremasi ini. Dalam KBBI, kita mendapatkan pengertian kremasi sebagai pembakaran mayat sehingag menjadi abu atau pengabuan. Saran dari segi kedokteran mengenai kremasi "Kalau dari sisis kedokteran, nggak ada keharusan pasien yang meninggal itu jenazahnya harus dikuburkan atau dikremasi, atau pilihan lainnya," terangnya. Pilihannya, sebagai dokter, Stephanie mengatakan kalau ini semua dikembalikan kepada keluarga masing-masing. Di era sekarang ini, beberapa keluarga yang ditinggalkan lebih memilih cara kremasi dibandingkan dengan dikuburkan. Alasannya bisa beragam; hemat biaya, ramah lingkungan, pemakaman yang lebih praktis, juga kekhawatiran berlebihan anggota keluarga terhadap dekomposisi alami. Baca Juga Apakah Saat Meninggal Orang Kristen Wajib Jalani Upacara Kematian? Pandangan Alkitab mengenai kremasi "Kita lihat seperti di dalam 1 Samuel 31 ayat 1-13, tapi kalau dikutip dari salah satu ayatnya, yaitu 1 Samuel 3112, dari sana, kita bisa tahu mengenai Raja Saul dan anak-anaknya yang sudah mati itu dibakar," terang dr. Stephanie. "Maka bersiaplah segenap orang gagah perkasa mereka berjalan terus semalam-malaman, lalu mengambil mayat Saul dan mayat anak-anaknya dari tembok kota Bet-Sean. Kemudian pulanglah mereka ke Yabesh dan membakar mayat-mayat itu di sana." 1 Samuel 3112 Dokter Stephanie menjelaskan juga, kalau dari pengertiannya, Alkitab tidak melarang untuk melakukan kremasi. Dalam Alkitab, kita nggak menemukan kata-kata yang benar-benar menuliskan untuk tidak boleh melalui kremasi. Mau diapakan kita meninggal nanti tidak mempengaruhi keselamatan kita Ia juga menegaskan kalau setelah meninggal, tubuh kita mau diapakan pun, tidak ada hubungannya dengan keselamatan. Hal yang terpenting adalah bagaimana roh kita waktu kita berada di dunia. Bagaimana roh kita mengenal Tuhan waktu kita ada dalam dunia ini. Kalau kita pernah mengalami pertobatan yang sejati kita mengaku dosa dan mengalami kasih juga pengampunan Allah. Dan selanjutnya kita menjadi anak Tuhan, kita bisa berakar di dalam Tuhan Yesus, kita bisa bertumbuh di dalam Dia, dan kita bisa berbuah lebat bagi kerajaanNya. Maka kita pasti bersama Tuhan di surga. Baca Juga Sering Jadi Pertanyaan, Profesor Dari Amerika Ungkap Orang Kristen Boleh Lakukan Kremasi Jadi, nggak masalah tubuh kita itu dikremasi atau dikuburkan biasa. Yang perlu kita garis bawahi adalah saat meningga, roh atau jiwa kita yang akan kembali kepada Bapa yang kekal. Buat video lengkapnya, yuk klik gambar di atas. Sumber JC CHANNEL Halaman 1
Setiap orang beriman tentu saja sudah tidak asing lagi dengan doa. Karena, di dalam doa itu sendiri, Tuhan memberikan dan menganugerahkan rahmat yang dibutuhkan. Dan rupanya, dalam melakukan doa itu sendiri tak hanya dilakukan oleh kalangan orang tua saja. Namun rupanya dalam berdoa itu sendiri juga diajarkan oleh para orang tua pada anak sejak kecil. Dan untuk menjawab rasa penasaran dan keingintahuan mengenai apa saja ayat kitab suci mengenai doa. Di bawah ini kami akan memberikan informasi mengenai hal berdoa dalam Alkitab itu sendiri. 1. Mazmur 42ilustrasi berdoa "Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!" Bacaan Mazmur ini, menggambarkan bahwa pemazmur itu berseru kepada Allah. Rupanya, seruannya pada Allah itu tampaknya tidak menjadi sia-sia. Karena di balik seruan itu Tuhan Allah mendengarkan dan juga membenarkan apa yang diserukan pemazmur. Pemazmur pun mendapatkan apa yang diinginkan dari doanya, yaitu sebuah kelegaan dari beban-beban yang kita hadapi. 2. Mazmur 145 "Tuhan dekat kepada semua orang yang memanggilnya, kepada semua orang yang memanggilnya dalam kebenaran. Itu memenuhi keinginan mereka yang takut; dia juga mendengar tangisannya dan menyelamatkan mereka." Tentu saja ketika kita sedang berdoa, kita akan merasa dekat dengan Tuhan. Dan rupanya dalam doa itu, Tuhan juga hadir dan mendengarkan kita dalam setiap kata dan ucapan doa kita. Tuhan yang Maha Tahu itu mendengar setiap apa yang kita inginkan. Namun, rupanya Tuhan juga mendengarkan apa yang menjadi tangisan kita. Pada akhirnya, Tuhan lah yang menjadi penyelamat kita. 3. Amsal 1529pinterest "Tuhan jauh dari pada orang fasik, tetapi ia mendengarkan doa orang benar." Tuhan adalah Allah yang Maha Pendengar segala keluh kesah kita. Ia selalu mendengarkan apa yang kita ucapkan dalam setiap doa kita. Karena, Tuhan Yang Maha Pengasih itu mendengar doa setiap orang beriman. Baca Juga 35 Ayat Alkitab yang Menguatkan Hati 4. Yakobus 4 "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu." Sering kali kita sudah berdoa dengan rutin setiap hari, namun rupanya kita tidak mendapatkan apa yang sudah kita doakan itu. Di sini kita bisa memeriksa hati kita dalam doa yang kita doakan setiap hari itu, hanya sebatas untuk memuaskan apa yang menjadi keinginan kita saja. Dan kita lupa akan apa yang menjadi kehendak dan juga kemauan Allah untuk kita. Kita pun diajak dalam doa untuk mendengar dan terbuka pada kehendak Allah. 5. Roma 6 "Dengan cara yang sama, Roh membantu kita dalam kelemahan kita. Karena kita tidak tahu mengapa harus berdoa sebagaimana mestinya, tetapi Roh itu sendiri menjadi perantara bagi kita dengan erangan yang terlalu dalam untuk kata-kata. Dan dia yang mencari hati tahu apa itu pikiran Roh, karena Roh mengantarai orang-orang kudus sesuai dengan kehendak Allah." Banyak orang yang berpikir jika berdoa itu harus menggunakan kata-kata yang indah. Atau menggunakan kalimat-kalimat yang panjang. Hal itu dimaksudkan supaya Tuhan mendengar dan mengabulkan doa kita. Namun, seringkali ketika kita sedang dalam masalah berat dan tidak bisa berkata-kata untuk mengucapkan doa. Dalam kondisi seperti itu, sebenarnya kita tetap bisa berdoa. Karena, dalam setiap perasaan dan juga tetesan air mata juga menjadi doa kita kepada Allah. Bahkan dalam keadaan seperti itu, Roh Kudus membantu kita untuk tetap bisa Matius 66ilustrasi berdoa krasnikova "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamar mu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." Berdoa adalah salah satu cara kita untuk menjalin relasi yang lebih akrab dan intim dengan Allah. Tentu dalam menjalin relasi yang lebih akrab, kita perlu untuk berbicara dari hati ke hati. Dan di sini kita perlu untuk suatu ruangan khusus saat kita berdoa. Adapun ruangan itu bisa di kamar atau di ruang manapun yang bisa dipakai untuk berdoa. Di mana dengan berdoa di ruangan itu kita bisa menjalin relasi yang akrab dengan Tuhan. Tanpa perlu untuk merasa terganggu dengan adanya orang lain. Baca Juga 10 Ayat Alkitab tentang Pernikahan, Indah dan Penuh Makna Mendalam Nah, itulah tadi beberapa kutipan mengenai Hal Berdoa Dalam Alkitab. Semoga dengan ayat-ayat tersebut, kita bisa semakin menghidupi doa dalam keseharian kita. Dan semoga informasi yang telah kami sampaikan tadi bermanfaat.
0% found this document useful 0 votes32 views35 pagesOriginal Titleberdoa dikuburanCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes32 views35 pagesBerdoa DikuburanOriginal Titleberdoa dikuburan You're Reading a Free Preview Pages 7 to 16 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 20 to 22 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 26 to 32 are not shown in this preview.
bagusp Official Writer Bukit Zaitun atau Mount of Olives dalam bahasa Ibrani disebut Har HaZeitim Har artinya "bukit", Ha-Zeitim artinya Zaitun; dalam bahasa Arab disebut Jebel az-Zeitun; adalah pengunungan di timur Yerusalem dengan 3 puncak yang membentang dari utara ke selatan Puncak tertinggi, at-Tur, 818 meter 2,683 ft. Dinamai demikian karena perkebunan Zaitun yang pernah ada di lerengnya. Bukit ini mempunyai hubungan sejarah dengan agama Yahudi, Kristen dan juga Islam. Di tempat ini terdapat kuburan Yahudi yang sudah ada sejak 3000 tahun lalu dan memuat sekitar 150,000 makam. Sejak dulu, banyak orang Yahudi dikuburkan di tempat ini, terutama di bagian selatan di mana terdapat kuburan yang digali dari dalam batu, yang sekarang menjadi desa Silwan Makam yang dianggap milik nabi Zakharia dan Absalom anak Daud masih ada di sana. Di lereng atas, terdapat makam nabi-nabi Hagai, Zakharia dan Maleakhi. Juga ada makam rabi-rabi terkenal bangsa Yahudi lainnya. Tentara Romawi dari Legio X Fretensis bermarkas di bukit ini saat mengepung Yerusalem tahun 70 M. Juga upacara keagamaan untuk menandai bulan baru dilakukan di sini pada zaman Bait Suci Kedua. Setelah hancurnya Bait Suci, orang-orang Yahudi merayakan Sukkot atau Hari Raya Pondok Daun di Bukit Zaitun. Mereka berziarah ke sini karena bukit ini terletak 80 meter lebih tinggi dari Bukit Bait Suci dan memberikan pemandangan daerah bekas Bait Suci. Tempat ini menjadi tradisi untuk meratapi kehancuran Bait Suci, terutama pada hari raya Tisha B'Av yaitu hari berkabung bagi orang Yahudi yang dirayakan setiap tahun menurut kalender Yahudi. Tahun 1481, seorang Yahudi Italia, Rabbi Meshulam Da Volterra, menulis “Dan seluruh masyarakat Yahudi, tiap tahun, naik ke gunung Zion pada hari Tisha B'Av untuk berpuasa dan berduka, dan dari sana mereka berjalan turun sepanjang lembah Yosafat dan naik ke atas Bukit Zaitun. Dari sana mereka melihat seluruh bukit tempat Bait suci dan mereka menangis serta meratapi kehancuran Bait ini. Pada pertengahan tahun 1850-an, penduduk desa Silwan dibayar £100 setiap tahun oleh orang-orang Yahudi untuk mencegah perusakan makam-makam di atas bukit.” Selama pemerintahan Yordania dari tahun 1948 sampai 1967, penguburan Yahudi dihentikan dan banyak perusakan terjadi. 40,000 dari 50,000 makam dirusak oleh Raja Hussein dari Yordania mengizinkan pembangunan Seven Arches Intercontinental Hotel di puncak Bukit Zaitun beserta jalan yang melalui kuburan sehingga menghancurkan ratusan makam Yahudi, termasuk yang dari zaman Bait Suci pertama Setelah "Perang 6 Hari" Israel Palestina, restorasi dimulai dan kuburan dibuka lagi untuk penguburan. Bukit Zaitun dicatat pertama kali berkenaan dengan larinya raja Daud dari putranya Absalom, “Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis, kepalanya berselubung dan ia berjalan dengan tidak berkasut. Juga seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia masing-masing berselubung kepalanya, dan mereka mendaki sambil menangis,” 2 Samuel 1530. Tempat pendakian ini diperkirakan di timur Kota Daud, dekat desa Silwan. BACA JUGA Ada Jejak Kaki Yesus di Bukit Zaitun Ciri kusus dari bukit ini disebutkan dalam Yehezkiel 1123, “Lalu kemuliaan TUHAN naik ke atas dari tengah-tengah kota dan hinggap di atas gunung yang di sebelah timur kota.” Raja Salomo membuat mezbah untuk dewa-dewa para isterinya di puncak selatan bukit ini 1 Raja-raja 117–8, “Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon.” Dalam masa pemerintahan raja Yosia, bukit ini disebut Bukit Kebusukan bahasa Ibrani Har HaMashchit; bahasa Inggris Mount of Corruption, seperti dalam 2 Raja-raja 2313 “Bukit-bukit pengorbanan yang ada di sebelah timur Yerusalem di sebelah selatan bukit Kebusukan dan yang didirikan oleh Salomo, raja Israel, untuk Asytoret, dewa kejijikan sembahan orang Sidon, dan untuk Kamos, dewa kejijikan sembahan Moab, dan untuk Milkom, dewa kekejian sembahan orang Amon, dinajiskan oleh raja." Hal ini menyangkut penyembahan berhala di sana yang dimulai oleh isteri-isteri raja Salomo dan akhirnya dihancurkan pada zaman raja Yosia.” Dalam Zakharia 143-4 ada tertulis mengenai bukit ini yaitu, "TUHAN akan maju berperang melawan bangsa-bangsa itu seperti Ia berperang pada hari pertempuran. Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan." Bukit Zaitun juga bisa dibilang sebagai tempat favoritnya Tuhan Yesus ada begitu banyak ayat dalam kitab Injil yaitu dalam Matius, Markus, Lukas dan Yohanes mencatat berbagai aktifitas Tuhan Yesus di bukit ini antaranya adalah Yesus menyuruh murid-murid-Nya mengambil seekor keledai untuk ditunggangi dan mulai naik di Bukit dalam perjalanannya masuk kota Yerusalem terakhir kali sebelum perisitiwa penyalibanNYA. Mat. 21 Ketika Yesus dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat Di bukit Zaitun pula Yesus menangisi kota Yerusalem Mat. 2337 & Luk. 1334 Yesus pernah duduk di atas Bukit Zaitun ketika mengajar murid-murid-Nya mengenai akhir zaman Mat. 243 Yesus ditangkap di Bukit Zaitun, dalam taman Getsemani, ke mana Ia pergi berdoa setelah Perjamuan Terakhir Sejak masuk Yerusalem sampai ditangkap, Yesus mengajar pada siang hari di Bait Allah dan pada malam hari Ia keluar dan bermalam di Bukit Zaitun Tampaknya memang di sinilah Yesus biasa bermalam jika datang ke Yerusalem. Di bukit Zaitun inilah pernah terjadi sebuah percakapan terakhir antara Tuhan Yesus dan murid-murid-NYA mengenai akhir zaman lalu IA berpisah dengan mereka dengan cara terangkat naik ke Surga dimana secara tiba-tiba datanglah malaikat Tuhan yang berkata "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." Kis. 16-11 Halaman 1
Mendoakan dan berdoa pada orang mati merupakan sebuah tradisi yang berkembangan dibeberapa suku bangsa, ada yang berdoa kepada arwah-arwah leluhur untuk meminta kesejahteraan, hasil panen yang melimpah, kesehatan dan lain-lainnya. Praktek berdoa atau mendoakan orang mati juga masuk ke dalam lingkungan gereja, sebagian besar orang Kristen yang masih terikat dengan tradisi leluhur menerima praktek ini sebagai sebuah kebenaran iman. Ada sebuah tradisi yang berkembang dalam masyarakat Kristen tertentu untuk pergi kekuburan para leluhur demi mendoakan dan berdoa pada orang mati, bahkan ada yang menyatakan permohonan pada Roh leluhur untuk mendapatkan kesehatan dan kesuksesan. Kata Alkitab Tentang Orang Mati Dalam Ibrani 9 27 menuliskan demikian, “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.” Sesudah mati, manusia langsung dihakimi untuk menentukan dimana keberadaannya. Apabila ia seorang yang sudah lahir baru maka tempatnya di Surga sedangkan bila ia bukan orang lahir baru tempatnya di Neraka. Alkitab tidak mengajarkan mengenai tempat persinggahan dunia orang mati atau tempat orang mati yang belum siap masuk Surga, sehingga perlu dibantu dengan doa-doa orang hidup untuk masuk Surga. Tuhan Yesus memberikan jaminan pada orang-orang percaya padaNya suatu tempat, mereka yang mati di dalam Tuhan diberikan tempat tinggal di Surga. Orang mati di dalam Kristus langsung masuk berada di Surga seperti yang dikatakan dalam 2 Korintus 5 1, “Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di Sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.” Adalah iman yang salah mengimani bahwa ada tempat persingahan penyucian untuk orang yang belum siap masuk Surga, sehingga mendoa dan berdoa untuk mereka. Kepastian masuk Surga didapatkan bukan sesudah mati melain selagi hidup jaminan kepastian itu sudah bisa didapat. Orang-orang yang sudah pasti masuk Surga adalah orang-orang yang sudah lahir baru, yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta menyerahkan hidupnya menjadi milik Kristus Roma 5 8-10, Yohanes 3 36. Bijaksananya bukanlah mendoakan orang yang sudah mati untuk masuk Surga melainkan menyampaikan Injil yang benar agar selagi hidup mereka sudah mendapat kepastian masuk Surga. Kata Alkitab Tentang Arwah Orang Mati Dalam Ayub 7 9-10 dikatakan bahwa, “sebagaimana awan lenyap dan melayang hilang, demikian juga orang yang turun ke dalam dunia orang mati tidak akan muncul kembali ke rumahnya, dan tidak dikenal lagi oleh tempat tinggalnya.” Dari bagian firman Tuhan ini, kita mendapat penjelasan bahwa tidak ada arwah yang gentayang kembali ke rumahnya. Arwah orang yang sudah mati, sudah dipastikan tempatnya sesudah kematiannya dan tidak diberikan kesempatan lagi untuk kembali ke rumahnya, bahkan orang yang mati tempat kediamannya pun tidak mengenalnya. Iblis sering mempertunjukkan tipu muslihat untuk menipu iman manusia dengan merasuki anggota keluarga tertentu dengan menyerupai orang sudah mati dan meminta permintaan yang aneh-aneh pada anggota keluarga yang masih hidup bahkan mengacam dengan ancaman tertentu bila anggota keluarga yang hidup tidak mengabulkan permintaannya, dan untuk meyakinkan anggota keluarga yang masih hidup iblis menyebutkan hal-hal unik yang pernah dilakukan orang yang mati tersebut selagi hidup, sehingga anggota keluarga yang mendengarkannya percaya dan melakukan apapun permintaannya. Dari pertunjukkan tipu muslihat Iblis inilah banyak orang mempercayai bahwa ada arwah getayang, yang sewaktu-waktu dapat datang meminta permintaan tertentu, ataupun dapat memberikan sakit penyakit dan malapetaka tertentu dari anggota keluarga yang tidak menuruti permintaannya. Pertunjukkan yang satu ini memang sangat sukses dilakukan Iblis untuk menipu manusia, sehingga banyak juga pendoa-pendoa Kristen terjerumus ke dalam permainan palsu iblis dengan kelicikannya yang menyesatkan ini. Sadarlah bahwa Iblis tidak pernah mati dari dunia diciptakan sehingga ia tahu segala sesuatu yang telah dilakukan manusia selagi masih hidup dan iblis dapat menyerupai wujud apapun, sehingga bukanlah hal yang sulit bagi Iblis untuk menyerupai orang yang sudah mati. Ingatlah bahwa Alkitab sudah mengatakan bahwa orang mati arwahnya tidak gentayang. Kata Alkitab Tentang Mereka Yang Berdoa pada Orang Mati Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu. Imamat 19 31 seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu. Ulangan 18 11-12 Alkitab mengajarkan bahwa orang yang berdoa pada arwah orang mati adalah tindakan yang tidak dikehendaki Tuhan dan merupakan kekejian bagi Tuhan. Manasye pernah melakukan tindakan ini, dan Alkitab mengatakan bahwa tindakannya tersebut adalah kekejian bagi Tuhan 2 Tawarikh 33 6. Orang Kristen yang masih berdoa dan memohon keselamatan pada arwah-arwah orang mati adalah Kristen yang masih terlibat dengan perdukunan, dan biasanya orang Kristen yang demikian sering mendatangi para peramal yang menyamar sebagai pendoa untuk bertanya pada arwah-arwah orang mati demi meminta petunjuk dari arwah orang yang sudah mati. Ingatlah hai kawan tindakan berdoa pada arwah orang mati adalah kekejian bagi Tuhan, apabila saat ini Anda masih terikat dengan kebiasaan ini, segeralah bertobat dan terimalah Injil yang benar agar Anda terlepas dari ikatan perjanjian dengan setan. Untuk terlepas dari ikatan perjanjian dengan Setan, Anda perlu lahir baru. Orang yang sungguh-sungguh lahir baru tidak dapat dikalahkan oleh kuasa apapun 1 Yohanes 4 4. Dalam Pengkotbah 9 5 mengatakan, “Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap.” Dalam bagian ini menjelaskan pada kita bahwa orang yang mati tak tahu apa-apa, bagaimanakah yang tidak tahu apa-apa memberikan petunjuk? Sebenarnya orang meminta petunjuk arwah orang mati bukanlah menerima petunjuk dari arwah orang mati melainkan Setan yang menyerupai orang yang sudah mati. Jangan memberikan petunjuk dalam Ayub 7 9-10 dikatakan bahwa orang mati tidak mengenal tempat tinggalnya lagi demikian sebaliknya. Saul pernah melakukan tindakan keji ini karena Tuhan tidak memberikan jawaban atas permohonannya 1 Samuel 28 6, Saul meminta untuk memanggil arwah orang mati walaupun sang pemanggil arwah telah memperingatkan Saul atas tindakannya 1 Samuel 28 7-10. Saul tetap meminta untuk memanggil arwah Samuel, dikatakan bahwa arwah Samuel datang dan berbicara namun sebenarnya itu bukan Samuel karena Samuel sesungguhnya telah ada bersama Allah. Mungkinkah itu Arwah Samuel jika Allah sendiri tidak menjawab permohonan Saul? Jelas itu bukan arwah Samuel. Kebanyakan orang Kristen yang masih melakukan doa pada orang mati atau mengunjungi kuburan orang mati untuk berdoa adalah Kristen yang belum lahir baru dan belum mengerti kebenaran, karena tidak pernah mendapatkan pengajaran yang benar dari gerejanya atau hamba-hamba Tuhan yang melayani mereka. Sikap Orang Kristen Terhadap Orang Mati Jemaat Kristus adalah tempat bersekutu orang-orang lahir baru yang masih hidup di dunia ini, persekutuan ini adalah persekutuan yang kelihatan Matius 18 18-20. Tidak benar ajaran yang mengajarkan bahwa jemaat Kristus juga terikat persekutuan dengan orang yang sudah mati, orang yang sudah mati langsung dihakimi Ibrani 9 27, ia bukan lagi bagian dari jemaat. Walaupun orang mati bukan dari jemaat, namun orang-orang yang mati dalam kebenaran terlebih mereka yang memperjuangkan iman yang benar patut diberikan penghormatan untuk mengenang atas apa yang sudah mereka lakukan. Mengenang atas apa yang sudah mereka lakukan dan mengingat segala sesuatu yang telah mereka lakukan selagi hidup adalah hal yang baik. Pada masa lalu untuk mengenang dan mengingatkan atas apa yang sudah dilakukan oleh orang mati, mereka dikuburkan di dalam Gua, bahkan Abraham membeli sebuah Gua untuk mengubur istrinya dan dikemudian hari, ia pun dikubur di situ Kejadian 25 7-11. Kita sekarangpun mengenang dan mengingat jasa dengan orang yang sudah mati dengan mengubur ditempat yang layak dan membangun monument sebagai tempat peringatan untuk jasa orang yang sudah mati. Jadi Alkitab sudah menjelaskan pada kita, bahwa mendoakan dan berdoa pada orang yang sudah mati adalah tindakan iman yang salah, bahkan tindakan yang demikian bukan hanya sia-sia melainkan menimbulkan kekejian bagi Tuhan. Oleh sebab itu marilah kawan, kita buang segala macam bentuk penyimpangan yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan dan hidup dalam kebenaran yang sejati bersama Tuhan Yesus Kristus. Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini; semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia. Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi Kolose 2 20-23.
berdoa di kuburan menurut alkitab